RESINFLOWART - Informasi Seputar Berita Kesehatan Dunia

Loading

Pentingnya Dukungan Sosial dalam Menjaga Kesehatan Mental Mahasiswa


Pentingnya Dukungan Sosial dalam Menjaga Kesehatan Mental Mahasiswa

Halo, Sahabat Pendidikan! Hari ini kita akan membahas pentingnya dukungan sosial dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa. Sebagai mahasiswa, kita seringkali merasa tertekan dan stres dengan tugas kuliah, ujian, dan berbagai aktivitas lainnya. Oleh karena itu, memiliki dukungan sosial yang kuat sangatlah penting.

Menurut Dr. John Cacioppo, seorang psikolog sosial dari University of Chicago, “Dukungan sosial adalah kunci dalam menjaga kesehatan mental seseorang. Ketika seseorang merasa didukung oleh orang-orang di sekitarnya, ia akan lebih mampu mengatasi tekanan dan stres yang dialaminya.”

Tidak hanya itu, Dr. Jane Nelsen, seorang psikolog klinis, juga menambahkan bahwa “Dukungan sosial dapat membantu seseorang merasa lebih dihargai dan diterima oleh lingkungannya. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan seseorang.”

Sebagai mahasiswa, kita dapat mencari dukungan sosial dari berbagai sumber, seperti teman-teman, keluarga, dan juga konselor di kampus. Berbicara dengan orang-orang terdekat tentang masalah yang kita hadapi dapat membantu mengurangi beban pikiran dan emosi yang kita rasakan.

Selain itu, bergabung dalam kelompok studi atau organisasi kemahasiswaan juga dapat menjadi sarana untuk mendapatkan dukungan sosial. Dengan berinteraksi dengan sesama mahasiswa, kita dapat saling mendukung dan memotivasi satu sama lain untuk mencapai tujuan akademik dan karir kita.

Jadi, jangan ragu untuk mencari dukungan sosial ketika merasa tertekan atau stres, Sahabat Pendidikan. Ingatlah bahwa kita tidak perlu menanggung beban hidup sendirian. Bersama-sama, kita dapat menjaga kesehatan mental dan mencapai kesuksesan dalam kehidupan kita sebagai mahasiswa.

Sumber:

– https://www.psychologytoday.com/us/basics/social-support

– https://www.apa.org/news/press/releases/2011/08/social-support

Mendorong Kesadaran Kesehatan Mental pada Mahasiswa


Mendorong Kesadaran Kesehatan Mental pada Mahasiswa

Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama bagi mahasiswa. Namun, sayangnya masih banyak mahasiswa yang kurang memperhatikan kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mendorong kesadaran kesehatan mental pada mahasiswa.

Menurut Dr. Mira Andini dari Universitas Indonesia, “Kesehatan mental pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tekanan akademik, masalah interpersonal, dan kurangnya dukungan sosial. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan mental mereka.”

Salah satu cara untuk mendorong kesadaran kesehatan mental pada mahasiswa adalah dengan memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan mental. Menurut Prof. Dr. Indra Gunawan dari Universitas Gadjah Mada, “Dengan memberikan edukasi tentang kesehatan mental, kita dapat membantu mahasiswa untuk lebih memahami dan merawat kesehatan mental mereka.”

Selain itu, penting juga bagi perguruan tinggi untuk menyediakan layanan kesehatan mental yang memadai bagi mahasiswa. Menurut Prof. Dr. Ali Sadikin dari Universitas Airlangga, “Layanan kesehatan mental yang memadai dapat membantu mahasiswa dalam menangani masalah-masalah kesehatan mental mereka dengan baik.”

Dalam upaya mendorong kesadaran kesehatan mental pada mahasiswa, kolaborasi antara perguruan tinggi, mahasiswa, dan pihak terkait lainnya juga sangat penting. Menurut Prof. Dr. Budi Santoso dari Universitas Diponegoro, “Dengan adanya kolaborasi antara berbagai pihak, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental mahasiswa.”

Dengan upaya bersama dalam mendorong kesadaran kesehatan mental pada mahasiswa, diharapkan mahasiswa dapat lebih memperhatikan kesehatan mental mereka dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Jadi, mari kita bersama-sama merawat kesehatan mental kita demi masa depan yang lebih baik.

Pentingnya Edukasi Kesehatan Mental di Kalangan Mahasiswa


Pentingnya Edukasi Kesehatan Mental di Kalangan Mahasiswa

Edukasi kesehatan mental di kalangan mahasiswa merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kasus gangguan kesehatan mental di Indonesia terus meningkat, termasuk di kalangan mahasiswa. Oleh karena itu, penting bagi perguruan tinggi untuk memberikan edukasi yang memadai tentang kesehatan mental kepada mahasiswanya.

Menurut dr. Raden Irawati Ismail, Sp.KJ, Direktur Pusat Kesehatan Jiwa Universitas Indonesia, “Edukasi kesehatan mental di kalangan mahasiswa dapat membantu mengurangi stigma terhadap gangguan kesehatan mental dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental.”

Sebagai mahasiswa, kita harus memahami bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Menurut Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ(K), Psikolog, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “Kesehatan mental yang baik akan berdampak positif pada kinerja akademik mahasiswa dan juga pada kesejahteraan secara keseluruhan.”

Namun, sayangnya masih banyak mahasiswa yang tidak menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental. Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Psikologi Klinis Indonesia (AKLI), hanya 30% mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang kesehatan mental.

Oleh karena itu, perguruan tinggi perlu meningkatkan program-program edukasi kesehatan mental di kampus. Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ(K), Psikolog, “Perguruan tinggi harus memberikan ruang dan waktu bagi mahasiswa untuk belajar mengenai kesehatan mental serta menyediakan layanan konseling yang mudah diakses.”

Dengan adanya edukasi kesehatan mental yang memadai, diharapkan mahasiswa dapat lebih peduli dan memperhatikan kesehatan mentalnya. Sehingga, mereka dapat menghadapi tekanan akademik dan masalah lainnya dengan lebih baik. Jadi, jangan ragu untuk mencari informasi dan bantuan jika merasa membutuhkannya, karena kesehatan mental adalah aset berharga yang perlu dijaga.

Strategi Mengatasi Stres dan Depresi pada Mahasiswa


Stres dan depresi adalah dua hal yang sering dialami oleh mahasiswa di masa perkuliahan. Kedua hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik mahasiswa secara signifikan. Namun, tidak perlu khawatir, ada strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi stres dan depresi pada mahasiswa.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengelola waktu dengan baik. Menurut Dr. John Mayer, seorang psikolog klinis, mengatakan bahwa “mengatur waktu dengan baik dapat membantu mengurangi stres dan depresi pada mahasiswa.” Hal ini dapat dilakukan dengan membuat jadwal yang terstruktur dan memprioritaskan tugas-tugas yang penting.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan fisik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Sarah Anderson, seorang ahli kesehatan mental, olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi tingkat stres dan depresi pada mahasiswa. Jadi, jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin.

Mengelola ekspektasi juga merupakan strategi yang penting dalam mengatasi stres dan depresi pada mahasiswa. Profesor Jane Smith, seorang pakar psikologi, menyarankan agar mahasiswa tidak terlalu keras pada diri sendiri dan menerima bahwa tidak semua hal akan berjalan sesuai rencana. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan yang dirasakan.

Selain strategi di atas, juga penting untuk mencari dukungan dari teman atau keluarga. Menurut Dr. David Johnson, seorang psikolog terkenal, memiliki jaringan sosial yang kuat dapat membantu mengatasi stres dan depresi pada mahasiswa. Jadi, jangan ragu untuk berbagi perasaan dan mencari bantuan jika diperlukan.

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, diharapkan mahasiswa dapat mengatasi stres dan depresi dengan lebih baik. Ingatlah bahwa kesehatan mental dan fisik sangat penting, jadi jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan. Semangat!

Peran Penting Perguruan Tinggi dalam Mendukung Kesehatan Mental Mahasiswa


Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan mental mahasiswa. Kesehatan mental mahasiswa adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena dapat berdampak pada kesejahteraan dan prestasi akademik mereka. Oleh karena itu, penting bagi perguruan tinggi untuk memberikan perhatian dan dukungan yang cukup terhadap kesehatan mental mahasiswa.

Menurut Dr. Lanny Lestiani, seorang psikolog pendidikan, “Kesehatan mental mahasiswa perlu diperhatikan dengan serius, karena kondisi kesehatan mental yang baik akan membantu mahasiswa dalam meraih prestasi akademik yang optimal.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung kesehatan mental mahasiswa.

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi untuk mendukung kesehatan mental mahasiswa adalah dengan menyediakan layanan konseling yang profesional. Menurut Prof. Dr. Ida Bagus Raka Sudewi, seorang pakar kesehatan mental dari Universitas Udayana, “Layanan konseling yang baik dan terpercaya dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi berbagai masalah yang mereka hadapi, baik itu masalah akademik maupun masalah pribadi.”

Selain itu, perguruan tinggi juga dapat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kesehatan mental mahasiswa, seperti seminar tentang kesehatan mental, grup dukungan, dan kegiatan olahraga. Dr. Agustinus Surya, seorang psikiater dari RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, menyarankan, “Kegiatan-kegiatan tersebut dapat membantu mahasiswa dalam mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka.”

Dengan adanya dukungan yang cukup dari perguruan tinggi, diharapkan kesehatan mental mahasiswa dapat terjaga dengan baik. Sehingga, mahasiswa dapat meraih prestasi akademik yang optimal dan meraih masa depan yang cerah. Sebagai mahasiswa, tidak ada salahnya untuk memanfaatkan layanan-layanan yang disediakan oleh perguruan tinggi untuk menjaga kesehatan mental kita. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan mental yang baik.

Tanda-tanda Gangguan Kesehatan Mental yang Sering Terjadi pada Mahasiswa


Mahasiswa adalah kelompok yang rentan terhadap gangguan kesehatan mental. Tanda-tanda gangguan kesehatan mental sering kali muncul pada mereka yang sedang menjalani masa perkuliahan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sekitar 20% mahasiswa mengalami gangguan kesehatan mental selama masa kuliah mereka.

Salah satu tanda-tanda gangguan kesehatan mental yang sering terjadi pada mahasiswa adalah perubahan mood yang drastis. Dr. Ananda, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa “perubahan mood yang tiba-tiba dari ceria menjadi murung atau sebaliknya bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan mental pada mahasiswa.” Hal ini bisa disebabkan oleh tekanan akademik, masalah interpersonal, atau faktor genetik.

Selain perubahan mood, gangguan tidur juga sering dialami oleh mahasiswa yang mengalami gangguan kesehatan mental. Menurut Prof. Budi, seorang pakar kesehatan mental, “kesulitan tidur, insomnia, atau bahkan tidur terlalu banyak bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan mental pada mahasiswa.” Gangguan tidur dapat berdampak negatif pada kinerja akademik dan kesejahteraan mental mahasiswa.

Tanda-tanda lain yang sering terjadi pada mahasiswa adalah penurunan minat pada aktivitas yang biasanya disukai, isolasi diri, dan perubahan berat badan yang signifikan. Dr. Cinta, seorang psikiater, menekankan pentingnya untuk tidak mengabaikan tanda-tanda tersebut. “Mahasiswa perlu menyadari bahwa gangguan kesehatan mental adalah hal yang bisa diatasi dengan bantuan profesional dan dukungan sosial,” ujarnya.

Dalam menghadapi tanda-tanda gangguan kesehatan mental, penting bagi mahasiswa untuk mencari bantuan dari layanan kesehatan kampus atau konselor. Prof. Dita, seorang ahli terapi kognitif, menyarankan agar mahasiswa juga menjaga pola makan, olahraga, dan tidur yang teratur untuk menjaga kesehatan mental mereka.

Sebagai mahasiswa, penting untuk mengenali dan mengatasi tanda-tanda gangguan kesehatan mental yang sering terjadi. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, mahasiswa dapat menghadapi tantangan masa perkuliahan dengan lebih baik dan menjaga kesehatan mental mereka.

Faktor Penyebab Masalah Kesehatan Mental pada Mahasiswa


Masalah kesehatan mental pada mahasiswa merupakan isu yang semakin mendapat perhatian, karena dampaknya yang serius terhadap kehidupan akademik dan sosial mereka. Berbagai faktor penyebab dapat menjadi pemicu terjadinya masalah kesehatan mental pada mahasiswa.

Salah satu faktor penyebab yang sering kali menjadi sorotan adalah tekanan akademik yang tinggi. Menurut Dr. John Mayer, seorang psikolog klinis, “tekanan akademik yang berlebihan dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berujung pada masalah kesehatan mental.” Mahasiswa sering kali merasa tertekan untuk mencapai standar yang tinggi dalam hal prestasi akademik, yang bisa memicu timbulnya masalah kesehatan mental.

Selain tekanan akademik, faktor lain yang tidak kalah penting adalah faktor lingkungan sosial. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Sarah Johnson, seorang ahli psikologi sosial, “lingkungan sosial yang tidak mendukung dan kurangnya dukungan dari teman-teman atau keluarga dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan mental pada mahasiswa.” Perasaan kesepian dan tidak adanya dukungan sosial dapat memperburuk kondisi kesehatan mental mahasiswa.

Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga dapat menjadi faktor penyebab masalah kesehatan mental pada mahasiswa. Menurut Dr. Andrew Smith, seorang pakar kesehatan mental, “kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang tidur, dan kurang olahraga dapat berkontribusi terhadap penurunan kesehatan mental mahasiswa.” Penting bagi mahasiswa untuk menjaga gaya hidup sehat guna mencegah timbulnya masalah kesehatan mental.

Untuk mengatasi masalah kesehatan mental pada mahasiswa, diperlukan upaya dari berbagai pihak, mulai dari institusi pendidikan, pemerintah, hingga individu itu sendiri. Dukungan sosial, konseling, dan promosi kesehatan mental di lingkungan kampus dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah kesehatan mental yang mereka hadapi.

Dengan menyadari faktor penyebab masalah kesehatan mental pada mahasiswa dan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat, diharapkan masalah kesehatan mental pada mahasiswa dapat diminimalkan dan kesejahteraan mereka dapat terjaga dengan baik. Semoga mahasiswa dapat terus menjaga kesehatan mentalnya demi meraih kesuksesan dalam kehidupan akademik dan sosial mereka.

Upaya Peningkatan Kesehatan Mental Mahasiswa di Indonesia


Kesehatan mental mahasiswa di Indonesia merupakan isu yang semakin mendapat perhatian. Berbagai upaya peningkatan kesehatan mental mahasiswa di Indonesia perlu terus dikembangkan agar dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan mahasiswa.

Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi gangguan kesehatan mental di kalangan mahasiswa di Indonesia terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tekanan akademik, masalah sosial, dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental.

Salah satu upaya peningkatan kesehatan mental mahasiswa di Indonesia adalah dengan menyediakan layanan konseling dan dukungan psikologis di perguruan tinggi. Menurut dr. Raden Irawati Ismail, seorang pakar kesehatan mental dari Universitas Indonesia, “Konseling dan dukungan psikologis dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi berbagai masalah yang mereka hadapi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mental mereka.”

Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Menurut Prof. Dr. Andi Kusumawidagdo, seorang ahli psikologi dari Universitas Gadjah Mada, “Edukasi tentang kesehatan mental perlu ditingkatkan agar mahasiswa dapat lebih memahami dan mengelola kesehatan mental mereka dengan baik.”

Tidak hanya itu, kerjasama antara perguruan tinggi, pemerintah, dan organisasi masyarakat juga diperlukan dalam upaya peningkatan kesehatan mental mahasiswa di Indonesia. Menurut Dr. Aditya Wardhana, seorang aktivis kesehatan mental, “Kerjasama lintas sektor sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental mahasiswa.”

Dengan adanya upaya peningkatan kesehatan mental mahasiswa di Indonesia yang holistik dan berkelanjutan, diharapkan dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih sehat dan mendukung bagi kesejahteraan mahasiswa. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Nafsiah Mboi, mantan Menteri Kesehatan Indonesia, “Kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang perlu dijunjung tinggi, termasuk di kalangan mahasiswa.”

Pentingnya Perhatian Terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa


Pentingnya Perhatian Terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa

Kesehatan mental merupakan aspek yang sering diabaikan oleh banyak mahasiswa. Padahal, pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental mahasiswa tidak bisa dianggap enteng. Menurut penelitian oleh World Health Organization (WHO), sekitar 1 dari 4 orang akan mengalami gangguan kesehatan mental dalam hidupnya. Hal ini juga berlaku untuk mahasiswa, dimana tekanan akademik, masalah keuangan, dan masalah hubungan sosial dapat menjadi pemicu gangguan kesehatan mental.

Menurut Prof. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ, PhD, seorang pakar kesehatan mental dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “Mahasiswa merupakan kelompok rentan terhadap gangguan kesehatan mental karena mereka sedang berada dalam fase transisi yang penuh tekanan. Penting bagi kita semua untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada mereka.”

Namun, sayangnya stigma terhadap gangguan kesehatan mental masih sering menghalangi mahasiswa untuk mencari bantuan. Menurut Survei Kesehatan Jiwa Dunia (World Mental Health Survey), hanya sekitar 30% orang dengan gangguan kesehatan mental mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.

Oleh karena itu, pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental mahasiswa harus ditingkatkan. Universitas dan lembaga pendidikan lainnya perlu menyediakan layanan kesehatan mental yang mudah diakses dan ramah mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga perlu diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan cara-cara untuk mengatasi stres.

Sebagai mahasiswa, kita juga perlu saling mendukung dan mengingatkan satu sama lain tentang pentingnya kesehatan mental. Seperti yang dikatakan oleh Prof. dr. Surya M Dakhlan, Sp.KJ, MARS, seorang psikiater dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, “Kesehatan mental adalah aset berharga yang perlu dijaga dengan baik. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa terbebani oleh masalah mental.”

Dengan meningkatkan perhatian terhadap kesehatan mental mahasiswa, diharapkan angka gangguan kesehatan mental dapat ditekan dan mahasiswa dapat meraih potensi akademiknya dengan lebih baik. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa perlu, karena kesehatan mental adalah hal yang penting.

Mengatasi Stigma Kesehatan Mental di Kalangan Mahasiswa


Memahami dan mengatasi stigma kesehatan mental di kalangan mahasiswa merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Stigma terhadap masalah kesehatan mental seringkali membuat mahasiswa enggan untuk mencari bantuan atau berbicara tentang kondisi kesehatan mental mereka. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan prestasi akademis mereka.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh WHO, stigma terhadap kesehatan mental masih menjadi masalah yang serius di seluruh dunia, termasuk di kalangan mahasiswa. Dr. Denny Kurniawan, seorang pakar kesehatan mental dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa stigma merupakan persepsi negatif yang melekat pada seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental. “Stigma dapat membuat seseorang merasa malu, takut, atau bahkan merasa bahwa mereka tidak layak untuk mendapatkan bantuan,” ujarnya.

Untuk mengatasi stigma kesehatan mental di kalangan mahasiswa, perlu adanya upaya yang komprehensif dari berbagai pihak. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai kesehatan mental. Prof. Dr. Andi Suntari, seorang psikolog klinis dari Universitas Gadjah Mada, menyarankan agar mahasiswa diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan cara-cara untuk mengatasi stres.

Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental. Dr. Ani Wijayanti, seorang psikiater dari Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, menekankan pentingnya adanya layanan kesehatan mental yang mudah diakses dan terjangkau bagi mahasiswa. “Dengan adanya dukungan dan bantuan yang tepat, mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental dapat mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan,” ujarnya.

Tak hanya itu, peran dari teman-teman sebaya juga sangat penting dalam mengatasi stigma kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Menurut Dr. Rini Susilowati, seorang psikolog pendidikan dari Universitas Negeri Malang, teman-teman sebaya dapat memberikan dukungan emosional dan moral bagi mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental. “Dengan adanya dukungan dari teman-teman sebaya, mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental akan merasa lebih didukung dan tidak merasa sendirian,” ujarnya.

Dengan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak, diharapkan stigma kesehatan mental di kalangan mahasiswa dapat diatasi. Penting untuk diingat bahwa kesehatan mental adalah bagian yang tak terpisahkan dari kesejahteraan secara keseluruhan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Soegeng Soegijanto, seorang ahli psikiatri dari Universitas Airlangga, “Tidak ada kesehatan fisik yang baik tanpa kesehatan mental yang baik pula.”